Total Tayangan Halaman

Senin, 22 Agustus 2016

WISATA KE KERATON PAKUALAM YOGYAKARTA, JASA PEMANDU WISATA DI YOGYAKARTA, PEMANDU WISATA RAMAH DI YOGYAKARTA, PAKET WISATA BUDAYA DI KERATON PAKUALAMAN YOGYAKARTA







Pura Pakualaman merupakan satu dari dua istana yang ada di Daerah istimewa Yogyakarta. Seperti halnya Kraton Kasultanan Yogyakarta, kompleks Pura Pakualaman juga dilengkapi dengan alun-alun, masjid, serta museum.
Selama ini orang hanya mengenal Kraton Yogyakarta sebagai satu-satunya bangunan istana tempat tinggal raja. Padahal, hanya berjarak sekitar 2,5 km ke arah timur Kraton, terdapat istana lainnya yakni Pura Pakualaman. Jika raja yang berkuasa di Kasultanan Yogyakarta adalah Sri Sultan Hamengku Buwono, maka Pura Pakualaman dipimpin oleh GPA Paku Alam. INFO WISATA 08156504380 /  WA 081904169982
Dalem Ageng Proboyeksa dengan arsitektur yang indah 
Kompleks istana Paku Alaman lebih kecil dan lebih sederhana jika dibandingkan dengan Kraton Yogyakarta. Di depan gerbang terdapat lapangan yang ditumbuhi rimbunnya pohon beringin. Lapangan tersebut bernama Alun-alun Sewandanan. Saat sore tiba, alun-alun tersebut akan dipenuhi penjual kaki lima dan biasa dijadikan tempat nongkrong serta salah satu lokasi wisata kuliner yang asyik.                                   
Berbeda dengan Kraton Kasultanan yang menghadap ke Merapi atau ke utara, maka Pura Pakualaman menghadap sebaliknya yakni menghadap ke selatan. Hal ini sebagai bentuk pernghormatan kepada Kraton Kasultanan yang lebih dulu berdiri. Memasuki kompleks Pura Pakualaman, wisatawan akan disambut taman indah dan kolam yang ditumbuhi bunga teratai. Di belakang kolam terdapat Bangsal Sewotomo tempat menyimpan seperangkat gamelan Kebogiro. Jika datang pada hari Minggu Pon, maka wisatawan dapat mendengar para penabuh memainkan gamelan ini.



Selain bangunan pendapa, di kompleks Pura Pakualaman juga terdapat bangunan-bangunan lain seperti Dalem Ageng Proboyeksa dengan arsitektur yang indah, Bangsal Sewarengga, Gedung Maerakaca, dan masih banyak lagi. Bagi yang ingin tahu lebih banyak mengenai sejarah Pura Pakualaman dapat mengunjungi museum dan perpustakaan yang ada di dalam istana. Di perpustakaan terdapat koleksi naskah cerita sejarah dan karya sastra, sedangkan di museum wisatawan bisa menyaksikan daftar silsilah keluarga Paku Alam, dokumen perjanjian, atribut kerajaan, foto, koleksi senjata, dan juga koleksi busana. INFO WISATA 08156504380 / WA 081904169982
http://dreamgedejogja.blogspot.co.id/2016/08/wisata-telaga-sarangan-paket-wisata-ke.html
Berawal dari perjanjian Tuntang pada 18 September 1811, muncullah kekuasaan di dalam kekuasaan.

Pada tanggal 22 Juni 1812, Pengeran Notokusumo oleh Raffles diangkat sebagai pangeran merdiko, pangeran yang merdeka di dalam Keraton Yogyakarta, dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Paku Alam I. Pangeran Notokusumo adalah trah Keraton Yogyakarta, yaitu putra dari Raja Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono I (Sultan HB I). Ia putra terkasih, dan itu yang direlakan oleh HB I untuk dijadikan adipati di Puro Pakualaman.
Kadipaten Pakualaman memang diberi wilayah kekuasaan yang diambilkan dari wilayah kekuasaan Keraton Yogyakarta, yaitu di wilayah Kulonprogo. Selain Puro Pakualaman diberi kekuasaan turun-temurun, Kadipaten Pakualaman juga diberi hak untuk membentuk tentara atau prajurit.
Awalnya, pengambilan kekuasaan Keraton Yogyakarta ini memang politik memecah belah (devide et impera) dan dirasa sangat menyakitkan. Namun dalam perjalanan waktu, pihak Keraton Yogyakarta tidak memandang lagi itu sebuah perpecahan karena adanya komitmen untuk menyatukan Dinasti Mataram. Puncak dari Komitmen Keraton itu adalah munculnya tokoh dari Kesultanan Yogyakarta, yaitu Sultan Hamengku Bowono IX, dengan tokoh dari Puro Pakualaman Paku Alam VIII, pada era-era sebelum kemerdekaan.

Bahkan, sesaat setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, dua tokoh berkuasa ini dengan tegas mendukung dan berada di belakang Republik Indonesia (RI). Pernyataan dukungan itu secara otentik dinyatakan dalam Amanat 5 September 1945. Pernyataan itu dibalas oleh Presiden Soekarno yang mengukuhkan Sultan Hamengku Buwono IX (Sultan HB IX) dan Paku Alam VIII sebagai penguasa pemerintahan Yogyakarta, dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Komitmen dwi tunggal penguasa Yogyakarta itu berlanjut ketika pemerintahan Indonesia berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946 sampai 29 Desember 1949. Presiden Soekarno dan wakilnya, Mohammad Hatta, sempat tinggal di Puro Pakualaman untuk menunggu selesainya pembangunan Gedung Agung yang sampai sekarang menjadi Istana Kepresidenan. Sultan HB IX juga memberikan biaya untuk jalannya pemerintahan RI. Perjuangan itu sampai turun-temurun, sampai jauh setelah kemerdekaan. Sultan HB X yang menggantikan ayahnya, Sultan HB IX, pada tahun 1998,  bersama Paku Alam VIII, menyampaikan maklumat di alun-alun utara Yogyakarta.
Maklumat yang dibacakan di depan puluhan ribu masyarakat Yogyakarta itu isinya melakukan reformasi menegakkan hak asasi manusia, demokrasi, dan kedaulatan rakyat Indonesia. 

Jika anda mau menuju ke Puro Pakulaman berada di Jl. Sultan Agung, Kecamatan Pakualaman, Yogyakarta. Istana ini hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari kawasan titik nol kilometer. Wisatawan yang berada di kawasan Malioboro atau titik nol bisa mencapai tempat ini dengan naik becak, andong, bus kota jalur 4, atau TransJogja.

Jam Buka dan Tiket

Istana ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB. Khusus untuk museum buka pada hari Minggu, Selasa, dan Kamis dari pukul 09.00 – 13.30 WIB. Untuk menikmati kemegahan Istana Pura Pakualaman dan menyaksikan aneka koleksi museum, pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk.
Ajaklah keluarga anda untuk menikmati wisata sejarah dan budayanya, kenalkan generasi - generasi anak - anak dan remaja untuk mengenal budaya dan alam Indonesia.

DREAMGEDE Wisata Yogyakarta memberkan pelayanan yang terbaik untuk anda dengan paket - paket wisata kami dan ada Jasa untuk Pemandu Wisata dari Kami DREAMGEDE Wisata Jogja'. WA 081904169982 / SMS 08156504380




Klik Juga :

Yogyakarta memiliki beberapa tempat wisata menarik seperti Keraton Yogyakarta, Malioboro, Tugu Yogyakarta, Puro Pakualam, Gedung Agung. INFO kan perjalan anda bersama kami DREAMGEDE Wisata Jogja.


WA 081904169982
SMS 08156504380
BBM 5513A5A6

0 komentar:

Posting Komentar